Apa sih Keunggulan Peci Batik Jogokariyan?

Apa sih Keunggulan Peci Batik Jogokariyan?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peci adalah penutup kepala yang terbuat dari kain. Peci sudah terkenal di daerah Giri salah satu daerah penyebaran Islam di Jawa sejak abad 15. Pada zaman dahulu peci bisa ditukarkan dengan rempah-rempah karena sebegitu berharganya peci pada abad 15.

Pada tahun 1921, Presiden Indonesia yaitu Ir Soekarno di Surabaya menjadikan peci dan jas sebagai simbol Indentitas Bangsa. Sebagai tokoh nasionalis, Ir Soekarno berhasil menyebarkan peci sebagai simbol Identitas Bangsa. Kini, peci dipakai pada acara resmi kenegaraan. Peci bukan lagi penanda bahwa penggunanya adalah seorang Muslim. Lebih dari itu, kini peci telah menjadi busana formal.

Peci juga biasa disebut dengan kopyah yang artinya adalah kosong karena dipyah. Jika peci dikenakan, harapannya bisa membuang kebodohan dan sifat tidak terpuji lainnya. Banyak kalangan muda yang menganggap peci adalah hal yang kuno. Padahal, zaman sekarang banyak sekali veriasi peci, seperti peci bermotif batik.

Menurut salah satu versi sejarah, pertama kali yang membuat peci di Indonesia adalah Sunan Kalijaga. Zaman dahulu, Sunan Kalijaga membuat mahkota yang disebut kuluk untuk Sultah Fatah, anak raja terakhir Majapahit. Kuluk itulah yang kemudian dinamakan peci. Peci ini melambangkan perasamaan anatara rakyat dan raja di mata Tuhan.

Zaman semakin berkembang. Awalnya, peci hanya satu warna dan bentuknya itu-itu saja. Sekarang, banyak sekali peci yang bermotif batik yang membuat semakin keren dan stylish saat digunakan. Salah satu contoh peci bermotif keren dan kekinian ini adalah Peci Batik Jogokariyan.

Variasi Motif Peci Batik

Salah satu hal yang membuat Peci Batik Jogokariyan ini sangat unik yaitu terbuat dari bahan yang lembut dan memiliki motif yang beragam. Hal ini tentu saja membuat Peci Batik Jogokariyan makin banyak diburu wisatawan. Inilah beberapa macam motif Peci Batik Jogokariyan.

 

1. Motif Poleng Biru

Motif  poleng biru merupakan motif batik dari daerah Bali. Motif poleng biru yang memiliki ciri khas yaitu motif yang menyerupai papan catur yang berwarna hitam dan putih. Kain poleng memiliki beberapa nilai sejarah dan filosofis. Pada masyarakat bali, filosofi ini dapat ditemui  dengan sifat bhineda yaitu keseimbangan baik dan buruk. Hal ini merupakan nilai agama, moral dan humanis yang dipegang sebagai tujuan hidup dan ajaran.

 

2. Motif Tlitik Truntum

Motif truntum ini diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana yang mempunyai makna cinta yang tumbuh kembali. Dia menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.

 

3. Motif Nitik Soblok

Motif dari Jawa ini adalah motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna nasihat untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah mandek bangkit.

 

4. Motif Parang

Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.

 

5. Motif Kawung

Motif batik ini berbentuk bulatan-bulatan yang menyerupai buah kawung atau buah aren yang disusun secara geometris. Dalam kebudayaan Jawa, motif kawung yang disusun geometris ini diartikan sebagai lambang terjadinya kehidupan manusia.

 

6. Motif Poleng

Kain poleng adalah sebuah kain khas Bali yang memiliki corak kotak-kotak berwarna hitam dan putih. Kain poleng ini tidak asing ketika berada di Pulau Bali. Umat Hindu kerap menggunakan kain poleng untuk acara keagamaan.

 

Hal unik yang berikutnya dari Peci Batik Jogokariyan ini yaitu menggunakan bahan berkualitas yaitu kain katun. Mengapa menggunakan kain katun? Alasannya, kain katun memiliki bahan yang lembut dan terbuat dari serat alami, yaitu kapas atau Gossypium. Kain katun pun banyak digunakan sebagai bahan utama pembuatan pakaian, mulai dari kaos kaki, celana, pakaian dalam, baju gamis, hingga hijab.

Sejarah Peci Batik Jogokariyan berada di Daerah Istimewa Yogyakarta lebih tepatnya di Kampung Jogokariyan Gang Suripto, Kapanewon Mantrijeron. Perajin yang bernama Jardianto yang awalnya hanya iseng membuat peci bati bermotif batik sekarang menjadi terkenal dan banyak dipakai semjumlah ustadz, selebriti, hingga tokoh kondang di Indonesia saat ini.

Setelah produk peci batik dikenal oleh masyarakat, Jardi pun menekuni usaha tersebut dengan menjualkan secara offline yang mempunyai outlet dibeberapa tenpat ada di dekat Masjid Jogokariyan, Galeria Mall Jogja, dan Suara Muhammadiyah.

“Saat ini kita baru mampu mejual 40 biji per hari dengan omzet 25 juta per minggu. Karena memang tenaga produksi kita terbatas. Tapi sekarang kita sudah punya tim marketing sendiri. Termasuk suplayer di Malaysia, kalau untuk pembelian pribadi sudah ada yang sampai Belanda, Perancis, hingga jelas” tutur Jardi

Dengan membeli produk Peci Batik Jogokariyan, Anda sama saja dengan bersedekah karena 5 persen hasil penjualan akan disumbangkan ke Masjid Jogokariyan. Masjid Jogokariyan merupakan salah satu masjid tersibuk di Yogyakarta dan seringkali menjadi tempat kunjungan wisatawan.

 

Untuk membeli Peci Batik Jogokariyan bisa melalui Instagram @pecibatikjogoriyan, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Lazada dan Biggo. Dengan harga 150.000,- sudah memiliki Peci Batik yang keren dan stylish. kelebihan dari Peci Batik Jogokariyan

  • Bisa Request Sablon Komunitas
  • Bahan tidak luntur, sehingga bisa di Cuci
  • 100% Bahan Katun, sehingga ketika di pakai sangat adem dan nyaman.

 

Berikut 𝗖𝗮𝗿𝗮 𝗣𝗲𝗺𝗲𝘀𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗰𝗶 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗸 𝗝𝗼𝗴𝗼𝗸𝗮𝗿𝗶𝘆𝗮𝗻 bisa melalui:

  1. Website
  2. Langsung via WhatsApp
  3. Shopee
  4. Tokopedia

Itulah keungglan  pada peci batik. Peci Jogokariyan menyediakan peci berbagai motif yang tentu saja membuat anda tampil lebih keren dan stylish. Bukan hanya karena keunikannya tetapi kita bisa menunjukan rasa bangga pada kebudayaan nasional. Bukannya hanya membeli peci batik tapi kita sekalian bersedekah, karena 5 persen keuntungan akan disedekahkan ke masjid Jogokariyan yang tentu saja dapat membantu keuangan di daerah Jogokariyan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *